LABUHANBATU-Bupati Labuhanbatu mempunyai visi misi dalam kepemimpinan untuk pemerintah daerah labuhanbatu dengan motto "Bolo Labuhanbatu", dan misi untuk pemerintah kabupaten labuhanbatu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan untuk membangun karakter SDM yang produktif dan inovatif.
Dalam hal ini visi misi Bupati labuhanbatu untuk pemerintah kabupaten labuhanbatu yang dijabarkan di acara Musrenbang di suzuya mall beberapa pekan lalu tidak terjalankan oleh instansi yang sesuai bidangnya hal ini dibuktikan pelayanan kesehatan kepada Ibu hamil dan anak sangat disesalkan dan kecewa oleh masyarakat labuhanbatu.
Dimana kekecewaan masyarakat labuhanbatu adalah seorang ibu mau melahirkan anaknya diduga diusir oleh perawat yang jaga di puskesmas sigambal. Hal ini awak media online indonesiasatu.co.id mengkonfirmasi ibu inisial F warga kelurahan bakaranbatu, beliau ibu yang mau melahirkan seorang bayi yang didampingi suaminya yang berkendara Betor pada Sabtu malam (11/12/2021) sekitar pukul 20.30 wib sampe di puskesmas sigambal, ujarnya.
Lanjutnya, Begitu saya dan suami saya sampai di puskesmas kami bertemu dengan dua orang perawat yang jaga untuk memeriksa kehamilan saya dikarenakan perut saya sudah mulas kepengen melahirkan, tetapi begitu di periksa perawat menyampaikan bahwa ibu hanya masuk angin dan biasa saja.Setelah saya diperiksa oleh perawat, perawat menyampaikan ucapan kepada kami untuk pulang kerumah, begitu kami berhanjak mau naek Betor kami pintu kamar periksa langsung ditutup oleh perawat jaga tersebut, pungkasnya.
Disaat dibetor perut saya mulas terus dan saya mengajak suami saya untuk pulang kerumah, sampai dirumah saya terus mulas ingin mau buang BAB ke kamar mandi, saat di kamar mandi ternyata saya bukan membuang BAB malah saya melahirkan di kamar mandi dengan jenis kelamin laki-laki, katanya sedih saat menyampaikan kepada awak media.
Pada saat melahirkan tersebut suami saya dan keluarga panik karna tali pusar anak saya masih terpapar belum diputuskan, akhirnya suami saya dan keluarga memanggil tetangga yang mana tetangga saya seorang bidan, tutur inisial F.
Beliau takut untuk menindaklanjuti dikarenakan menyalahi aturan. Dengan nekat dan keberanian seorang bidan tersebut akhirnya bidan membuat kebijakan untuk menolong pertolongan pertama agar ibu dan anak sehat dalam persalinannya. Dan akhirnya ibu dan anak tersebut sehat wal afiat.
Disaat dikonfirmasi awak media kepala puskesmas sigambal melalui wa pribadinya dan via telpon whatsapp mempertanyakan tentang pelayanan di puskesmas sigambal terhadap ibu hamil yang mau melahirkan tetapi pertanyaan itu tidak dijawab oleh kepala puskesmas sigambal sampai saat ini.(MAH)